Berita

Share:

Peran Probiotik dalam Menekan Produksi Amonia dan Meningkatkan Imunitas Unggas

Kualitas udara di kandang merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen pemeliharaan unggas. Gas yang banyak ditemukan di lingkungan kandang intensif salah satunya adalah amonia (NH3). Ammonia terbentuk dari proses deaminasi dan penguraian senyawa nitrogen, khususnya asam urat yang terdapat dalam feses unggas, melalui aktivitas mikroba.  

Konsentrasi amonia yang tinggi sering ditemukan pada kandang dengan ventilasi kurang optimal atau manajemen litter yang tidak tepat, yang berakibat pada ketidaknyamanan bagi para pekerja, dan juga kesehatan performa unggas khususnya dalam fungsi sistem imun dan ketahanan terhadap penyakit. Paparan amonia pada kadar di atas 20-25 ppm dapat menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pernapasan, kerusakan silia trakea, dan penurunan fungsi epitel pelindung. Kerusakan tersebut dapat menghabat mekanisme pembersihan alami saluran napas, sehingga memudahkan patogen respiratori seperti Myoplasma gallisepticum, Eschericia coli, atau virus Infectious Bronchitis (IB) untuk menginfeksi. Selain itu, amonia juga bisa menimbulkan stres oksidatif sistemik yang berdampak pada penurunan aktivitas fagositik, produksi antibodi, serta respons terhadap vaksinasi. Kondisi imun yang melemah ini sering kali berujung pada meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas, disertai dengan penurunan efisiensi konversi pakan.  

Aktivitas mikroba pembentuk amonia dapat ditekan dengan probiotik. Probiotik berperan untuk meningkatkan efisiensi pencernaan protein sehingga sisa nitrogen dalam ekskreta berkurang, probiotik juga melawan bakteri ureolitik yang mengkonversi urea menjadi amonia, dan memproduksi asam organik untuk menurunkan pH usus, menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan memperkuat integritas epitel usus.  

Probiotik juga mampu mengaktivasi GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue), sehingga meningkatkan sekresi immunoglobulin A (IgA) dan menstimulasi respons imun nonspesifik seperti aktivitas makrofag dan produksi sitokin. Kombinasi efek ini dapat mendukung kesehatan usus dan meningkatkan imunitas sistemik unggas. Penggunaan probiotik dalam manajemen kesehatan unggas memberikan keuntungan ganda, yaitu meningkatkan kesehatan usus dan menurunkan polusi lingkungan kandang. Penekakan produksi amonia melalui jalur biologis, hal ini akan berdampak untuk menjaga fungsi respirasi dan imun unggas agar tetap optimal. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa suplementasi probiotik dapat menurunkan kadar amonia feses hingga 20 – 40%, disertai dengan peningkatan titer antibodi pasca vaksinasi dan performa pertumbuhan yang lebih baik.  

Anda mungkin juga suka

...
Peran Prebiotik dalam Mendukung Fungsi Gut-Associa...

Gut-Associated Lymphoid Tissue (GALT) merupakan or...

...
Gut Health, Strong Flock: Kunci Produktivitas Ungg...

Produktivitas unggas, terutama dalam industri ayam...

...
Penggunaan Heater untuk Menunjang Kesehatan DOC

Heater adalah alat yang difungsikan sebagai pemana...