Berita

Share:

Bersiap Menghadapi Cuaca Panas Ekstrim

Gelombang panas yang kini sedang melanda negara-negara di Asia, termasuk Indonesia merupakan fenomena alam yang juga berdampak pada industri perunggasan. Meskipun Indonesia bukan termasuk negara yang mengalami kenaikan suhu ekstrim, namun kenaikan suhu tetap terasa di berbagai wilayah di Indonesia. Suhu rata-rata yang tercatat di beberapa wilayah Indonesia kisaran 34-36oC. Suhu lingkungan yang tinggi dikombinasi dengan kelembaban yang tinggi dapat memberikan dampak besar terhadap performans. Salah satu masalah yang umum terjadi ketika adanya kenaikan suhu lingkungan adalah heat stress pada ayam. Heat stress dapat terjadi pada semua umur dan semua jenis ayam, baik broiler, layer, maupun breeder. Heat stress tidak hanya menyebabkan kematian ayam secara akut, namun juga dapat menurunkan produktivitas dan performans. 

 Heat Stress 

Heat stress terjadi ketika ayam kehilangan keseimbangan antara produksi panas tubuhnya dan panas yang dikeluarkan. Pada kondisi normal "Thermoneutral Zone", ayam dapat mengeluarkan panas dari dalam tubuhnya dengan kebiasaan hidupnya. Namun, ketika suhu tubuh melebihi batas "Thermoneutral Zone", ayam harus mengeluarkan panas tubuhnya dengan "Panting". Jika suhu tubuh terus meningkat hingga melebihi "Maximum Heat Loss" secara akut maupun berkepanjangan (kronis) dapat mengakibatkan kematian. Suhu tubuh normal ayam adalah 40-41oC, jika suhu tubuh naik lebih dari 4oC maka dapat menyebabkan kematian pada ayam. 

defra.gov.uk

Secara normal, panas tubuh diproduksi oleh metabolisme tubuh, termasuk maintenance, pertumbuhan dan produksi telur. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi panas tubuh yaitu bobot badan, spesies, galur, level produksi, level feed intake, kualitas pakan dan aktivitas. Selain panas yang diproduksi oleh metabolisme tubuh, sumber panas juga bisa berasal dari luar tubuh, seperti ventilasi udara yang kurang baik, jenis dinding dan atap yang panas, serta litter yang lembab/basah. Secara normal, ayam akan mengeluarkan panas tubuhnya dengan cara radiasi, konveksi dan konduksi. Namun, ketika suhu atap dan dinding lebih panas dari dari tubuh ayam, maka ayam tidak dapat mengeluarkan suhu tubuh dengan cara radiasi. Jika ventilasi udara rendah/ pergantian udara lambat, maka ayam tidak dapat melakukan konveksi untuk mengeluarkan panas tubuhnya. Jika litter dalam keadaan lembab/basah, ayam tidak dapat mengeluarkan panas tubuh dengan cara konduksi. Jika ayam tidak dapat mengeluarkan panas tubuh dengan tiga metode tersebut saat pada kondisi "Upper Critical Temperature", maka ayam akan melakukan evaporative heat loss atau panting.  

Ciri-ciri ayam yang mengalami heat stress antara lain ayam saling menjauh dari satu sama lain, mencari tempat yang lebih dingin, mengurangi/berhenti beraktivitas, panting, mengangkat kedua sayap, feed intake berkurang, konsumsi air minum meningkat, dan mengalirkan lebih banyak darah ke permukaan tubuh/kulit sehingga daging ayam yang mengalami heat stress tampak lebih gelap. Heat stress yang berlangsung secara berkepanjangan (kronis) akan menyebabkan kerusakan vili-vili usus dan leaky gut syndrome. Hal ini menyebabkan integritas sel-sel vili intestinal menurun, kemampuan digestif juga berkurang sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal, kondisi ini akan dimanfaatkan oleh bakteri patogen untuk masuk ke plasma darah menyebabkan infeksi sistemik. 

 

Penanganan Heat Stress 

Heat stress dapat kurangi dengan cara mengevaluasi ventilasi udara, kepecatan angin yang direkomendasikan adalah 1.5-3.0 m/s. Selain itu, jika ayam masih menggunakan litter, maka litter yang lembab dan basah harus segera dikeluarkan dari dalam kandang. Untuk kandang tipe closed house, evaluasi suhu dan kelembapan di dalam kandang. Pemberian Stressgrin® atau Astresvit®, keduanya mengandung multivitamin (vit A, D3, E, B12, B6,C, K3, B1, B2, folic acid, NaCl, KCl, B5 dan B3) yang berguna untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dan menjaga kesehatan ayam dari kondisi stress. Penggunaan Vitakur® (kombinasi herbal, multivitamin dan asam amino) sebagai hepatoprotektor, hepatomodulator dan antioksidan untuk melawan radikal bebas akibat stress. 

Water sanitary menggunakan Intra Hydrocare® juga diperlukan untuk mencegah secondary infection dengan cara membunuh bakteri patogen, sekaligus membersihkan biofilm, lumut dan material organik yang ada di dalam pipa air minum. Intra Hydrocare® dengan dosis bertahap 50-250 ml per 1000 liter air minum aman digunakan pada kandang yang berisi ayam. Selain itu, untuk mengatasi litter yang basah dan lembab dapat menggunakan disinfektan kering berbentuk powder seperti Stalosan F®. Stalosan F® memiliki tiga aksi yaitu disinfeksi, menghilangkan bau dan mengeringkan litter yang basah.  

Oleh : drh. Almabi Ganadamar

Anda mungkin juga suka

...
Peran Probiotik dalam Menekan Produksi Amonia dan...

Kualitas udara di kandang merupakan faktor penting...

...
Peran Prebiotik dalam Mendukung Fungsi Gut-Associa...

Gut-Associated Lymphoid Tissue (GALT) merupakan or...

...
Gut Health, Strong Flock: Kunci Produktivitas Ungg...

Produktivitas unggas, terutama dalam industri ayam...